PERILAKU NAKAL SISWA YANG TAK DISADARI ORANG TUANYA
Home » Archive for Juli 2016
GELAR PAHLAWAN DARI MALAIKAT
Bahan Renungan untuk
Bapak / Ibu Guru :
GELAR PAHLAWAN DARI MALAIKAT
(Sikarang Batukapur,
makhluk dungu penggembala angin)
Assalamu’alaikum War
Wab
Senin 18 Juli 2016 adalah awal
aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang tak boleh ditunda karena suatu kepentingan lain yang bobot hukumnya
tidak wajib jika dipandang dari kacamata agama maupun tata tertib birokrasi.
Ketentuan itu berlaku sama, baik yang berstatus sebagai Guru/Karyawan PNS
maupun bukan PNS. Tidak ada pengecualian yang berbijak kepada standar
penghasilan maupun kesejahteraan. Dan itu adalah sebuah resiko yang semestinya disadari, sebagai bentuk konsekuensi memilih
profesi sebagai seorang guru.
Sebagai figur yang berkewajiban
memproses siswa secara lahir dan batin, disamping bertanggungjawab terhadap peningkatan
kondisi fisik dan pskis ke sebuah harapan positip yang hendak dicapai, juga dituntut mensukseskan peningkatan
skill dan penguasaan akademis sebagaimana kemauan pemerintah. Tanpa pengecualian
yang semestinya perlu ditinjau ulang. Bukankah setiap anak manusia terlahir
dengan kondisi intelegensi yang tak sama, latar belakang situasi keluaga juga
belainan, riwayat kendala fisik maupun psikispun berbeda. Sehingga tak bisa
dijadikan panduan sebagaimana membuat kue yang diolah dari bahan yang sama,
alhasil terbentuklah makanan yang bentuk, ukuran, warna, dan rasanya sama.
Anak manusia adalah makhluk ajaib yang
tak bisa terlepas dari kehendak Allah SWT. Perlu disadari, bahwa Allah
menciptakan sesuatu di alam ini serba berpasangan. Ada siang ada malam, ada
gelap ada terang, ada miskin ada kaya, ada suka ada duka, dan ada pintar ada
bodoh. Namun manusia diperintahkan untuk mencari kedamaian, maka oleh Allah
diperintahkan untuk merubah yang merugikan agar bisa menjadi menguntungkan. Disinilah peran
pentingnya pendidikan. Dan pendidikan bukanlah permainan sulap yang dalam
sekejap bisa merubah kondisi aak manusia sesuai selera. Ada beberapa yang memang tidak gampang untuk
berubah, selain memang Allah telah menghendakinya.
Dalam konteks peningkatan mutu pendidikan,
bukan sebuah kehebatan jika sekolah-sekolah faforit yang menjadi rebutan para
siswa, mampu mengoutpkan siswa-siswa yang berprestasi, karena sejak awalnya
peserta didik telah terseleksi kemampuan akademisnya. Jadi sebuah kewajaran
jika dari bibit unggul dari segi intelegensi akan membuahkan hasil yang unggul
pula. Tapi bagaimanakah nasib anak manusia yang oleh Allah dibekali dengan
kemampuan pikir yang kurang, atau menderita gangguan pikir karena situasi
keluarga yang tidak mendukung ? Mereka tak punya kehebatan dalam kemampuan
akademis. Bahkan akhlaqpun banyak yang timpang. Mau dikemanakan mereka itu ?
Disinilah bapak/ibu guru Insya Allah bisa memperoleh gelar sebagai pahlawan
oleh malaikat, jika bersedia mengentaskan mereka dari jurang ketepurukan.
Syukur semua kekurangannya bisa teratasi. Namun setidaknya keterpurukan akhlaq bisa
terenovasi, sehingga menjadi manusia yang santun dan berakhlaqul karimah, serta
bertaqwa secara benar terhadap Allah SWT.
Dewasa ini tak sedikit remaja pendamba
“P4”, singkatan dari ‘Pedoman Penerapan Perlaku Populer’. Perilaku populer yang
dimaksud disini adalah tingkah polah yang tengah digandrungi oleh banyak remaja
yang mengundang kerusakan fisik, psikis, dan material. Bahkan tak jarang
mengarah pada kreminalitas dan amoralisme. Mereka suka meniru-niru adegan yang
mereka lihat, dengar dari suatu media, tanpa control akhlaq dan larangan hukum.
Contoh : Minum minuman keras, menjalin hubungan lawan jenis yang terlarang,
perkelahian, tak kenal sopan santun, menggunakan kendaraan bermotor yang melanggar aturan. Dan masih banyak lagi.
Jelas , mereka itu lupa diri, dan perlu disadaran, sehingga tidak menjadi anak
bangsa bisa mengancam kedamaian sesamanya.
Sepantasnya bapak/ibu guru
bersyukur, jika diberi amanah oleh Allah untuk merenovasi ana-anak bangsa yang terpuruk kondisi
kemampuan pikir, apalagi kejiwaannya. Jika belum memperoleh hasil yang
maksimal, janganlah bersedih sayang. Bersabar dan bersabarlah, esuk hari
kehadiranmu masih dinanti untuk mencoba dan mencoba lagi. Andai ada satu saja
siswa yang sukses dunia akhirat dalam kehidupannya kelak, andapun bakal
memperoleh satu tiket untuk berlibur di surganya Allah SWT (mengadosi tausiah
Al Ustadz Lukman). Tinggal anda pilih, tiket mau diambil sekarang apa besuk.
Bapak / ibu guru yang mulia, janganlah
risau karena penghasilan. Memang sangat menggiurkan jika keinginan hati
senantiasa terfokus pada tunjangan sertifikasi, THR, gaji ke-13, apalagi gajike
-14. Itu sah-sah saja karena merupakan hak asasi. Tapi ingat, Allah telah
membuat garis nasib manusia berbeda-beda. Jangan katakan Allah tidak adil,
karena kesemuanya itu adalah keputusan-Nya yang tebaik. Tentu saja ada alasan
dari Allah yang sangat misterius. Namun percaya saja, siapa yang menanam
pastilah mereka yang bakal menuai. Allah pasti akan menganugerahi berkah kepada
siapa saja yang dipandang layak menerimanya. Dan berkah itu bisa diberikan di
dunia atau juga bisa diakhirat. Bisa diterimakan kepada mereka pribadi atau
bisa juga diterimakan kepada keturunannya. Semoga kita senantiasa mendapatkan
berkah dunia akhirat dari Allah SWT. Amiin Yaa Robbal Alamiin.
Wassalamu’alaium ar
Wab.
Pati
Utara, 16 Juli 2016
Related Posts:
Langganan:
Postingan (Atom)